|
AGP building in Caicoli - Dili. Photo: Francisco M. Branco - Facebook |
RenovaTimor - Two Indonesian investors,
Tomy Winata and Franky Tjahyadikarta are investing in 26-floor building in
Dili, the capital of Timor-Leste. According to THETIMORNEWS.com, the
construction has started last Saturday, 16 November 2013 and is estimated to
finish in two to three years time. There will be hotels, shopping mall, offices,
conference halls and other facilities that cater to the needs of the residents
of Dili.
The construction of the first
ever tallest building in the youngest country in Southeast Asia is so far the biggest
foreign investment in the country, along with Timorese investor group, TimorPlaza. Tomy Winata’s AGP group will
spend Rp. 300 million (US$26,215.67 based on current XR) for the first phase of
the construction.
The two investors are rated
among Indonesian rich man. In 2006, Forbes rated Tomy Winata as one among 40 richest Indonesians. Mr. Winata
is interested in banking, property and infrastructure and many more. Franky
Tjahyadikarta, on the other hand, is one of the founder and shareholder of
Alila Hotels and Resorts, an Indonesian brand of luxury hotels that has gained
name globally since its establishment in 2001.
The ground breaking ceremony
took place five days after the country’s outgoing leader and Prime Minister Xanana
Gusmao announced his resignation from Prime Ministerial office in 2015. However,
Mr. Gusmao, as quoted by THETIMORNEWS.com, assured the AGP and Alila investment
saying the Timor Leste government has its full backing to foreign investors who
invest in the country.
“This is not a small
investment, I hope AGP’s investment gives motivation to other foreign investors
because the government supports and gives full trust to foreign investors in
this country.”
The Prime Minister added that
his country has clear direction towards development, his 2030 plan, compared to
other countries who lost their way of development in spite of having achieved
independence for 20, 50 and 80 years.
Timor Leste is so far
considered as one of the fastest growing economy in the world with an average GDP
growth rate of 8% in the last five years. The country’s main income so far is
from offshore oil exploration but its National Development Plan (PEDN 2030)
stated its future economy to be based on agriculture, tourism and services.
Currently, the young country
offers a lot of opportunities for foreign investment both based on bilateral
agreements as well as multilateral agreements.
The country also reviewed its investment law in 2011 to provide basis for foreign investment friendly.
- Details
- Published on Saturday, 16 November 2013 18:06
- Written By Gantry Meilana
- Category: Berita Utama
- Hits: 790
PM Xanana berbincang dengan Tomy Winata saat akan melakukan pemancangan tiang untuk pemangunan Gedung AGP Square yang dibangun di Kota Dili berlantai 26. Foto TTN/Gantry MeilanaDILI, THETIMORNEWS.com - Dua Konglomerat asal Indonesia, Tomy Winata yang sebagai pemilik Artha Graha Gorup, dan Franky Tjahyadikarta, pemilik Alila Hotel secara resmi telah membangun gedung berlantai 26 di Dili, Timor-Leste.
Gedung berlantai 26 yang berlokasi di jantung Kota Dili ini diberi nama Artha Graha Peduli (AGP) Square yang pembangunannya diserahkan kepada perusahaan BUMN Indonesia, PT. Pembangunan Perumahan dan akan rampung dalam 2 hingga 3 tahun.
Pembangunan AGP Square ini telah dimulai dengan pemancangan tiang pertama yang disaksikan langsung oleh Perdana Menteri Xanana Gusmão, serta wakilnya Fernando La Sama de Araujo, dan beberapa menteri dan sekretaris negara, Sabtu (16/11/2013).
PM Xanana ketika memberikan sambutan dalam acara pemancangan tiang pertama Gedung AGP Square milik Tomy Winata dan Franky Tjahyadikarta yang akan dibangun di pusat kota Dili. Foto: TTN/Gantry MeilanaMenjawab pertanyaan thetimornews.com Tommy Winata yang didampingi Franky Tjahyadikarta mengatakan bahwa tujuan pihaknya melakukan invetasi di Timor-Leste adalah seabagi wujud kerjasama dan persahabatan antara kedua negara yang telah dibicarakan oleh masing-masing kepala negara.
"Harapan dari investasi ini semoga menjadi lambang persahabatan yang baik antara Indonesia dan Timor-Leste," kata Tomy Winata.
Dijelaskannya, dalam AGP Square ini nantinya akan terdapat hotel, shoping mall, perkantoran, konferensia hall dan fasilitas lainnya yang akan disedia sesuai kebutuhan masyarakat Kota Dili.
"Investasi tahap pertama dalam pembangunan AGP Square sekitar Rp. 300 Milyar," jelas Franky Tjahyadikarta.
Dalama sambutannya, PM Xanana Gusmão menyatakan dengan investasi yang dilakukan oleh dua investor Indonesia ini semoga menjadi motivasi bagi investor-investor lainnya baik dari dalam negeri, maupun luar negeri khususnya.
"Ini bukan investasi kecil, semoga apa yang dilakukan AGP bisa memberi motivasi kepada investor yang lain ke negara ini, karena pemerintah mendukung dan memberi kepercayaan penuh kepada investor di sini (Timor-Leste, red)," kata PM Xanana.
Selain itu, kepada para investor luar negeri yang mau berinvestasi di Timor-Leste, pemerintah memberikan jaminan dengan memberikan kepercayaan penuh, karena negeri ini memiliki arah pembangunan yang jelas.
"Banyak negara yang saya kunjungi telah merdeka puluhan tahun, 10, 20, 50 bahkan ada yang 80 tahun telah merdeka, tidak memiliki arah pembangunannya sendiri, tidak jelas, namun Timor Leste memiliki arah pembangunan yang jelas dan kami (pemerintah) akan memberikan kepercayaan penuh itu kepada para investor," kata PM Xanana.
Dengan investasi yang dilakukan para investor luar negeri, PM Xanana juga berharap masyakaratnya dapat terus berpartisipasi dalam pembangunan dan terus berusaha menciptakan atau membangun sesuatu yang baru dan lebih baik lagi.